MAKALAH BAHAN TAMBAHAN PANGAN
“SOSIS SO NICE”
DOSEN PENGAMPU : FITRY TAFZI, S.TP., M.Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
NAMA : 1. HERI WIRANTO SAMOSIR(J1A115043)
2. FIDIA
YUNITA (J1A115060)
3. ZAMIRATUL
AINI (J1A115067)
4. MAWARLY R.K
SILALAHI (J1A115072)
5. EKA PUTRI UTAMI (J1A115041)
KELAS : THP V-R001
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di
Indonesia, makanan begitu melimpah dan bervariasi jenisnya. Beberapa produk
makanan yang sekarang ini terus-menerus tampil di layar televisi selalu saja
muncul dengan cassing/tampilan baru seperti; sosis, snack ringan,
minuman dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat begitu antusias ketika terus
menerus diperlihatkan produk-produk baru dan ingin mengkonsumsinya. Tidak hanya
makanan saja, tetapi juga beberapa produk yang lain kerap membanjiri iklan di
sana-sini.
Masyarakat
di zaman sekarang ini yang merupakan masyarakat modern, kiranya lebih menyukai
bentuk keinginan dan kebutuhan instan. Artinya masyarakat tidak mau bersusah
payah dalam sekedar mengganjal perut. Misalnya, pada pagi hari kita mau
berangkat kerja lebih memilih membeli
roti atau sekedar memasak mie instan yang lebih cepat dan praktis dimakan dari
pada memasak nasi atau lauk dulu. Tetapi kita tidak mengetahui kandungan pada
makanan praktis dan siap saji tersebut dapat menjamin kesehatan bagi tubuh kita
atau tidak. Efek atau dampak kesehatannya juga tidak bisa langsung terlihat
dengan cepat.
Sekiranyakita
semua harus waspada dan mawas diri terhadap makanan siap saji di atas, karena
beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa makanan ini mengandung berbagai
pengawet dan beragam jenis senyawa yang sangat bahaya dalam tubuh. Selain itu,
makanan yang terlalu banyak mengandung pengawet dapat menjadi toksik atau racun
dalam metabolisme tubuh kita.
Dari uraian
di atas, maka kami berkeinginan untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan salah satu objek bahan makanan yang sekarang ini banyak di
iklankan di berbagai media yaitu sosis. Lebih tepatnya sosis ayam dengan merk
so nice.
1.2 Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan sosis?
2.
Apa saja komposisi utama, komposisi mikro dan BTP yang
digunakan pada pembuatan sosis?
3.
Bagaimana standar konsumsi sosis yang benar dalam
kehidupan sehari-hari?
4.
Bagaimana hubungan komposisi bahan pada sosis dengan
kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan sosis
2. Untuk
mengetahui komposisi utama, komposis
mikro, dan BTP yang digunakan pada pembuatan sosis
3. Untuk
mengetahui standar konsumsi sosis yang benar bagi konsumen dalam kehidupan
sehari-hari
4. Untuk mengetahui hubungan komposisi bahan pada
sosis dengan kesehatan
BAB II
ISI
2.1
Pengertian
sosis
Sosis adalah produk makanan yang diperoleh
dari campuran daging halus dan tepung atau pati dengan penambahan bumbu, bahan
tambahan makanan yang dimasukkan ke dalam selongsong sosis. Data survei
independen yang dilakukan oleh perusahaan swasta menunjukkan bahwa konsumsi
sosis oleh masyarakat Indonesia tumbuh rata–rata 4,46% per tahun . Bahan baku
yang digunakan untuk membuat sosis terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan.
Bahan utama yaitu daging, sedangkan bahan tambahannya yaitu bahan pengisi,
bahan pengikat, bumbu–bumbu, bahan penyedap, dan bahan makanan lain yang
diizinkan. Daging yang umum digunakan dalam pengolahan sosis berasal dari sapi,
ayam, dan kambing, namun dari ketiga jenis daging tersebut yang memiliki
kandungan protein tinggi dengan harga terjangkau adalah daging ayam dengan
kandungan protein sebesar 20-23% (Lawrie, 2003).
Sosis adalah bahan pangan yang berasaldari potongan
kecil-kecil daging yang digiling dan diberi bumbu, dapat langsung disiapkan
dansegera dimasak untuk dimakan. Sosis merupakan emulsi minyak dalam air (oil
in wateratau o/w). Emulsi adalah suatu dispersi atau suspense cairan
dalam cairan lain, yang molekul- molekul kedua cairan itu tidak berbau
tetapisaling berlawanan (Winarno, 1997).
Sosis merupakan makanan asing yang sudah
akrab dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena rasanya enak.Makanan ini
dibuat dari daging yang telah dicincang kemudian dihaluskan, diberi bumbu,
dimasukkan ke dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris, baik yang
terbuat dari usus hewan maupun pembungkus buatan (casing).Istilah sosis berasal
dari bahasa Latin, yaitu salsus, yang artinya garam.Hal ini merujuk pada
artian potongan atau hancuran daging yang diawetkan dengan penggaraman (Wau,
2010).
Menurut Badan Standar Nasional (BSN) sosis
adalah produk makanan yang diperoleh dari campuran daging halus (mengandung
daging tidak kurang dari 75%) dengan tepung atau pati dengan atau tanpa
penambahan bumbu-bumbu dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan dan
dimasukkan ke dalam selongsong sosis.

2.1.1 Sosis So Nice (sosis Ayam)
Sosis So Nice rasa ayam merupakan produksi So Nice (Sosis Ayam) siap makan,
diproduksi oleh PT.So Good Food,
Lampung 35371 – Indonesia.Produk So
Nice telah mendapatkan sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dengan nomor LPPOM MUI No.
00010007850398 dengan mencantumkan label halal pada kemasan
produknya.Produk ini juga mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat-obatan dan
Makanan dengan nomor BPOM RI MD
239708002066.So Nice juga
tercatat pada Barcode 8-993110-071119.Kemasan
dan isinya seberat 20 gram, jika satu stoples yang berisi 24 pcs memiliki berat
keseluruhan 480 gram.
2.2
Komposisi
so Nice (sosis Ayam)
No.
|
Komposisi
|
Keterangan
|
1
|
Utama
|
a. Daging ayam
|
2
|
Mikro
|
a.Pati Tapioka Termodifikasi
|
b.Protein Nabati
|
||
c. Garam
|
||
d. Minyak nabati
|
||
3
|
Bahan Tambahan Pangan
|
a. Penguat Rasa (Mononatrium Glutamat)
|
b. Antioksidan asam askorbat
|
||
c. Penstabil Karagenan
|
||
d. Antioksidan Natrium Eritorbat
|
2.2.1 Komposisi Utama
a.
Daging
ayam
Daging ayam adalah
bahan pangan yang bernilai gizi tinggi karena kaya akan protein, lemak, mineral
serta zat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh. Daging ayam memiliki tekstur
daging yang kompak dan proteinnya sederhana sehingga mudah dicerna. Daging ayam
mempunyai harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat jika dibandingkan dengan
daging ternak lainnya seperti sapi, domba, kambing, dan kerbau, namun daging
ayam segar memiliki sifat yang mudah rusak. Daging mempunyai daya simpan yang
sangat rendah.Daging juga merupakan media yang baik bagi mikrobia untuk
berkembang-biak.Daging mengandung air, lemak, karbohidrat dan komponen
anorganik (Matuwo, 2012). Daging ayam yang digunakan berwarna keputihan / merah
muda , mempunyai serat daging yang halus dan panjang , konsistensi sedors
diantara serat , daging tidak ada depa lemak , lemak berwarna putih kekuningan
dan konsistensi lembek. (Muchtadi dan Sugiyono , 1992)
2.2.2
Komposisi
Mikro
a.
Pati
tapioka termodifikasi
Tepung
Tapioka Termodifikasi (tepung singkong
atau ketela pohon) adalah salah satu komoditi yang dikelola oleh
masyarakat dengan cara pengolahan tradisional.cara tradisional pembuatan tepung
tapioka terdiri dari proses pemarutan singkong yang telah dkupas,
kemudan pemerasan penggilasan dan penyaringan parutan ketela pohon yang telah
dicampur dengan air, untuk mendapatkan tepung tapioka. pada tradisional carai
ini dilakukan secara terpisah, dan manual.
Tepung tapioka
dalam industri pangan digunakan sebagai bahan pengikat maupun sebagai bahan
pengental. Fungsi dari tapioca adalah bahan pengikat dimana kemampuan sosis
sebagai bahan restrukturisasi ditentukan oleh kemampuan saling mengikat
diantara bahan-bahan yang digunakan , maka sebab itu digunakan pati , misalnya
tepung tapioca. Tapioka mempunyai amilopektin tinggi , tidak mudah menggumpal ,
daya lekatnya tinggi , tidak mudah pecah , atau rusak dan mempunyai suhu
gelatinasasi relative rendah (Prinyawiwatkul , 1997). Pati Tapioka mempunyai
sifat mudah mengembang (swelling) dalam air panas. Selain itu , pati tapioca mempunyai
kadar amilosa sebesar 17%-23% dan suhu gelatinisasi berkisar 52°C – 64°C (Hui ,
1992)
b.
Protein
Nabati
Protein
Nabati yaitu protein yang berasal dari
tumbuhan, jenis protein ini banyak dan sangat bervariasi dalam bentuk sajian
makanan sehat yang kaya akan protein yaitu tahu, tempe dan lain-lain.
Protein yang digunakan yaitu Isolat protein kedelai. Isolate protein
kedelai merupakan bahan tambahan yang
digunakan dalamcampuran adonan sosis , karena kandungan protein yang tinggi dan
rendah karbohidrat maka berperan dalam mengikat air dan membentuk system
emulsi. Isolat protein kedelai biasa digunakan sebagai binder dalam produk
olahan daging seperti sosis (Soeparno , 1992).
c.
Garam
Bahan tambahan
pangan umumnya ditambahkan untuk menjaga dan memperbaiki kualitas produk.Garam
sebagai bahan tambahan pangan mempunyai berbagai fungsi yang
menguntungkan.Berbeda dengan industri pengolahan tradisional, industri
pengolahan modern biasanya terfokus pada pemanfaatan garam dalam rangka
memperbaiki cita rasa dan penampilan produk serta tekstur daging ikan (Winarno,
1997).
Garam sebagai
pembangkit aroma dan cita rasa serta penstabil warna daging ikan mempunyai
fungsi dan peranan penting dalam proses preparasi dan pengolahan pangan. Garam
biasanya ditambahkan untuk mempertahankan warna daging dan mendapatkan rasa
asin yang diinginkan (Buckle, 1985).
Garam yang digunakan dalam pembuatan produk
sosis adalah jenis garam dapur (NaCl). Garam tidak hanya berfungsi sebagai
pembentuk flavor , namun juga berpengaruh dalam pembentukan Karakteristik fisik
dari adonan. Garam mempunyai peran yang cukup menentukan yaitu memberikan
kelezatan produk , mempertahankan flavor dari bahan-bahan yang digunakan ,
berfungsi sebagai pengikat adonan sehingga mengurangi kelengketan. Selain itu ,
garam juga dapat membantu mencegah berkembangnya mikroba yang ada dalam adonan
(Hui , 1992).
d.
Minyak
Nabati
Ekstrak
Sayuran berasal dari sayuran yang diambil
ekstrak nya untuk digunakan sebagai campuran di dalam pembuatan sosis so nice
ini.Minyak goreng adalah minyak nabati yang telah
dimurnikan dan dapat digunakan sebagai bahan pangan. Minyak goring mempunyai
fungsi sebagai media penghantar panas , penambah rasa gurih , serta penambah
nilai gizi dan kalori pada bahan panganyang digoreng (Hui , 1992)
Mutu minyak goreng dipengaruhi oleh titik
asapnya yang merupakan suhu dimana pemanasan minyak mulai terbentuk akrolein
yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.
Kerusakan minyak goreng yang berlangsung selama penggorengan akan berpengaruh
terhadap mutu dan nilai bahan pangan yang digoreng yaitu tekstur dan kenampakan
yang kurang menarik serta cita rasa dan bau yang kurang enak (Ketaren , 1986).
2.2.3
Bahan
Tambahan Pangan
a.
Penguat
rasa (monantrium Glutamat)
Karagenan adalah ekstrasi rumput laut kering Eucheuma
dengan air atau aqua alkali.Serat ini dipergunakan luas sebagai gel,
stabilisator; bahan penebal dan pembentuk tekstur dalam industri
makanan.Karagenan juga digunakan untuk mengontrol kandungan kolesterol dalam
makanan karena kemampuannya mengurangi jumlah lemak makanan. Adapun manfaat
dari serat karagenan yang terkandung dalam rumput laut yaitu membantu
pengobatan tukak lambung, mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan,
meningkatkan kadar air dalam feses.
b.
Antioksidan
(asam askorbat)
Antioksidan
Asam Askorbat atau Vitamin c termasuk
golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan
logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering
dijumpai. Vitamin C atau asam askorbat terkenal perannya dalam menjaga dan
memperkuat imunitas terhadap infeksi.Siapa sangka vitamin C ternyata juga
berperan penting dalam fungsi otak, karena otak banyak mengandung vitamin
C. Fungsi asam askorbatdan asam dehidroakrobat merupakan bagian penting
dari reaksi oksidasi dan reduksi di dalam sel hidup.Asam askorbat mudah
teroksidasi dan terbentuk oksidanya yang berfungsi sebagai reduktor.Di samping
itu asam askorbat dibutuhkan agar oksidasi tirosin dan metabolisme kollagen
dapat berjalan normal dan pembentukan.(Kamal, 1999).
Asam askorbat ditambahkan pada proses
curing bertujuan untuk memperpanjang masa simpan
daging,menghambat aktibitas mikrobia terutama Clostridium botulinum,
memperbaiki flavor dan tujuan utamanya adalah memperbaiki warna daging menjadi
merah pink. Penyebab warna merah karena bakteri mengubah nitrat menjadi nitrit,
nitrit dipecah menjadi NO (nitroso) yang kemudian berekasi dengan pigmen daging
(mioglobin) membentuk nitrosochemochromagen sehingga terbentuk warna merah
menarik dan h emoglobin. Nitrit mampu memberikan flavor yang spesifik
kemungkinan dikarenakan adanya reaksi antara nitrit dengan komponen volatile
daging.
c.
Penstabil
(Karagenan)
Karagenan merupakan
polisakarida linear berupa galaktan tersulfutasi yang diekstrak dari rumput
laut merah (Rhodophyceae).Tiga jenis karagenan komersial adalah
karagenan iota, kappa, dan lambda (Gambar 1). Klasifikasi ini ditentukan oleh
posisi gugus sulfat pada unit (1,3)-D-Galaktosa. Karagenan sebagai hidrokoloid
secara umum tidak dimanfaatkan dari segi nutrisinya, tetapi lebih sering karena
sifat fungsionalnya. Sifat fungsional yang berhubungan dengan pembentukan gel
banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk gel, perbaikan tekstur, pengental, dan
pengikat air (hidrogel) (Distantina, dkk., 2012).
d.
Antioksidan
(Natrium Eritrobat)
Menurut Forrest et all (1975) ,
Natrium Erythorbate adalah antioksidan yang merupakan garam sodium dari garam
erythorbate berbentuk Kristal , dalam keadaan kering bersifat non reaktif
tetapi dalam air mudah bereaksi dengan oksigen atmosfir serta dengan agen lain
yang dapat mengoksidasi. Sifat tersebut menyebabkan bahan ini bermanfaat
sebagai antioksidan.Bahan ini berfungsi untuk mengontrol dan mempercepat warna
cerah pada daging.
Menurut Soeparno (1992) Natrium
Erythorbate digunakan sebagai campuran curing untuk mempercepat pembentukan
warna daging curing.Aksi senyawa ini adalah mereduksi NO2 menjadi
nitrit oksida yang kemudian bereaksi dengan pigmen mioglobin daging dan
membentuk nitrit oksida mioglobin yang terbentuk berwarna merah kemudian dengan
adanya pemanasan membentuk nitrosilhemokrom sehingga berwarna merah muda
stabil.
2.3 Hubungan
komposisi bahan pada sosis dengan kesehatan
Komposisi bahan pada pembuatan sosis ini juga memiliki hubungan terhadap
kesehatan bagi konsumen atau seseorang yang mengkonsumsinya, yaitu sebagai
berikut:
2.3.1Asam Askorbat
Dosis tinggi dapat
menyebabkan diare dan erosi pada gigi. Mengkonsumsi lebih dari 10 gram per hari
mudah terkena batu ginjal.Dampak kelebihan vitamin C adalah sakit kepala, mual,
muntah, perut sakit, kram usus, diare, gangguan pencernaan, kelelahan,
mengantuk, kemudian iritasi di kerongkongan, hingga pengeroposan gigi. Dampak
kelebihan vitamin C ini cukup banyak. Tentu dari banyaknya potensi yang
diderita kelebihan vitamin C janganlah sampai melebihi dari anjuran pada
kemasan suplemen jika Anda menggunakan suplemen vitamin C.
Dengan
konsumsi berlebihan dari vitamin C, maka akan memperberat kinerja ginjal. Bagi
seseorang yang mengalami gagal ginjal, konsumsi vitamin C akan buruk jadinya.
Sedangkan vitamin C dosis tinggi juga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita
batu ginjal. Vitamin C yang larut dalam air berarti membuat pengeluaran urin
yang mengandung vitamin C jadi meningkat dibandingkan biasanya. Bahkan batu
ginjal pun lebih mudah terbentuk nantinya.
Selain itu dapat juga
mengakibatkan insomnia (sulit tidur). Untuk ibu hamil, tidak dianjurkan
mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Karena
dapat memicu keguguran janin yang dikandungnya akibat adanya tekanan
progesteron. Bagi mereka yang memiliki kadar zat besi tinggi atau pada orang
yang penyakit kelebihan zat besi (hemochromatosis) tidak dianjurkan
mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi dimana vitamin C membantu penyerapan zat
besi ke dalam tubuh lebih cepat
2.3.2 Karagenan
Karagenan dapat memicu luka pada
hati, efek pada system imun, karsinogenik dan menyebabkan bisul pada perut.
2.3.3 MSG
MSG (Monosodium Glutamat) dapat menyebabkan beberapa hal dalam kesehaan tubuh seseorang antara lain:
a.
Kerusakan Sel Jaringan Otak
Hasil
penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia mengadakan penelitian pada tikus
putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG (Monosodium Glutamat) sebanyak 0,5 –
4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita
kerusakan jaringan otak. Namun penelitian selanjutnya menunjukkan pemberian MSG
yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak.
Asam glutamat meningkatkan transmisi
signal dalam otak, gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya,
mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan
antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak.
b.
Kanker
MSG
menimbulkan kanker betul adanya kalau kita melihatnya dari sudut pandang
berikut. Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi
dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan
protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa
karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama.
Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan
metionin juga dapat mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak
amat berpengaruh.
c.
Alergi
MSG
tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum, tetapi juga
bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat
terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen. Beberapa peneliti bahkan
cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa penyebab yang
efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan oleh senyawa
hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama Amino Butyric Acid), serotinin
atau bahkan oleh histamin (Winarno 2004).
2.3.4.
Garam
Garam dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yaitu
sebagai berikut:
a.
Tekanan Darah Tinggi
Jika mengkonsumsi garam dengan
jumlah yang banyak setiap hari, maka akan mudah terserang tekanan darah tinggi,
dan jika sudah parah tekanan darah tinggi ini kemudian akan merusak arteri yang
mengarah ke jantung, dan itu bisa menyebabkan kematian. Nah, untuk itu akangkah
lebih baik kita mengurangi asupan garam sehingga tekanan pada jantung akan
berkurang dan menjadikannya lebih sehat.
b.
Sakit pada lambung
Dengan
kadar sodium yang berlebihan di dalam tubuh kita, maka terkadang penyakit maag
pun sering datang, karena lapisan perut itu akan mengalami kerusakan dengan
kuantitas natrium yang tinggi karena terlalu banyak megkonsumsi garam. Hal ini
akan mempengaruhi keseimbangan air di dalam tubuh kita, dan itulah yang akan
memicu rasa sakit pada lambung kita.
c.
Osteoporosis
Osteoporosis
merupakan penyakit penipisan pada tulang, dan itu dapat terjadi jika kita
terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi garam. Kenaikan intensitas buang air
kecil akan terjadi, sehingga menyebabkan kebocoran kalsium di tubuh kita, dan
inilah yang menyebabkan Osteoporosis. Memang tubuhkita membutukan natrium, namun
padasaat kelebihan asupan juga akan menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh
kita, untuk itu gunakanlah garam secukupnya.
d.
Melemahkan Fungi Otak
Garam
bisa mengakibatkan melemahnya fungsi otak apa bila kita terlalu berlebihan
ketika mengkonsumsi garam sehingga merusak atau menurunkan fungsi otak. Studi
Baycerst bahkan pernah berkata jika sesorang terlalu banyak mengkonsumsi garam
dan kurang berolahra bisa meningkatkan resiko penurunaan kognitif dari pada
orang yang tidak terlalu banyak mengkonsumsi garam.
e.
Memberikan Dampak Buruk untuk
Ginjal
Terlalu berlebihan
dalam mengkonsumsi garam juga bisa berdampak buruk untuk kesehatan ginjal,
karena jika kita terlalu banyak mengkonsumsi garam fungsi ginjal akan terganggu
sehingga tidak akan bisa bekerja secara semestinya karena terjadi gangguan
akibat terlalu banyak mengkonsumsi garam
f.
Memicu Resiko Terkena Stroke
Bahaya yang bisa di
sebabkan terlalu banyak mengkonsumsi garam yang berikutnya adalah bisa memicu
resiko terkena stroke lebih besar.Hal ini di karenakan salah satu penyebab
seseorang terkena stroke bisa dimulai karena tekanan darah tinggi.
g.
Timbulnya Penyakit
Kardiovaskuler
Masalah
yang serius jika terlalu banyak mengkonsumsi garam adalah timbulnya penyakit
kardiovaskuler di karenakan asupan garam yang berlebih pada tubuh akan membuat
pembuluh darah tersumbat sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit
kardiovaskuler lebih tinggi.
h.
Mengganggu Kesehatan Rambut
Masalah kesehatan yang terjadi karena
terlalu banyak mengkonsumsi garam bisa juga menyerang kesehatan rambut seperti
mengurangi zat hitam pada rambut sehingga membuat rambut beruban dan juga
membuat rambut jadi lebih mudah rontok karena gangguan garam yang tidak
terkontrol.
i.
Dehidrasi
Sebenarnya
manfaat yang bisa kita ambil dari garam adalah bisa menjaga kadar air dalam
tubuh jadi lebih lama. Namun apa bila kita terlalu berlebihan mengkonsumsinya
justru akan berdampak sebaliknya karena kadar air yang ada tubuh akan di Tarik
dalam darah sehingga tubuh akan terasa kekeringan atau dehidrasi.
j.
Hipernatremia
Para ilmuwan dari
University of Hambrug telah membuktikan jika garam akan membuat seseorang lebih
rentan terkena Hipernatremia salah satu kondisi yang akan membahayakan nyawa
pemderitanya .
k.
Gangguan kesehatan Saraf
Manfaat garam yang
justru akan membayakan para penderitanya adalah bisa membuat seseorang
terkena gangguan saraf, hal ini karena kadara garam yang tinggi pada tubuh akan
mengakibatkan pembengkakan pada saraf.
2.3.5Protein
·
Kekurangan
Kekurangan
protein tentunya akan berdampak buruk pada tubuh seperti: kerontokan rambut,
susah buang air besar, melambatnya kinerja otak, lemas, Kwasiorkor(busung
lapar) pada anak-anak, pertumbuhan kuku melambat, dan yang terparah hingga
denyut jantung merendah.
·
Kelebihan:
Begitupula
sebaliknya, jika mengkonsumsi protein secara berlebihan tentunya tidaklah
bijaksana bila tidak diimbangi dengan kegiatan yang ektra pula, seperti
berolahraga dan lain sebagainya. Secara medis seorang yang melakukan aktifitas
harian biasa-biasa saja dalam artian tidak melakukan olahraga tidaklah
membutuhkan jumlah protein yang berlebih, tetapi jika tetap mengkonsumsi secara
berlebih, maka akan berdampak pada timbunan lemak yang disebabkan kandungan
protein tersebut melebihi dari kapasitas yang diperlukan tubuh. Sehingga
kelebihan protein tersebut akan terbuang sia-sia dan menyatu menjadi suatu
timbunan lemak.
2.3.6 Natrium Eritrobat
Asam Eritorbat digunakan sebagai pengawet pada makanan untuk daging dan
sayuran. Hal inibanyak digunakan sebagai anti-oksidan dalam makanan dan untuk
tujuan pengobatan. Manfaatkesehatan termasuk perlindungan dari kejadian
kardiovaskuler, carebrovascular, kanker,aterosklerosis, katarak, glaukoma,
penyakit Alzheimer, penuaan dan imun rendah. Asameritorbat ini memang sangat
aman untuk digunakan. Selain itu asam eeritorbat tampaknyamenjadi penambah
ampuh penyerapan zat besi, tapi kurangnya aktivitas antiscorbuticmembatasi
kegunaannya dalam makanan yang difortifikasi zat besi. Efek dari asam
eritorbathanya 1/20 dari VC anti-penyakit kudis, tetapi kurang lebih sama dengan
VC dalam penurunantekanan darah, diuresis, menghasilkan glikogen hati,
pemakaian dari pigmen, dandetoxifcation. Namun demikian penggunaan asam
eritorbat juga menimbulkan efek bagibeberapa orang seperti reaksi alergi
termasuk mual, muntah, sakit kepala, diare, sesak napasdan sesak dada
Kontak langsung dengan mata dapat
menyebabkan iritasi mata ringan. Gejalanyatermasuk menyengat,robek, dan
kemerahan. Sedangkan kontak langsung dengan kulit dapatmenyebabkan iritasi
kulit. Gejala yang mungkin terjadi yaitu kemerahan, membakar kulit,
dankerusakan kulit lainnya. Menelan sejumlah kecil bahan ini selama penanganan
yang normaltidak mungkin menyebabkan efek berbahaya. Tanda dan gejala paparan
bahan ini melaluipernapasan, menelan, dan / atau bagian dari materi melalui
kulit dapat termasuk perut ataukesal usus (mual, muntah, diare) iritasi
(hidung, tenggorokan, saluran udara).
2.4 Standar
konsumsi sosis yang benar bagi konsumen dalam kehidupan sehari-hari
2.4.1 Cara pemilihan sosis yang baik dan benar yaitu:
1.
Pilih sosis yang kemasannya masih
baik, tidak robek, cacat atau terbuka
2.
Pilihlah yang masa kadaluwarsanya
masih lama dan ditempatkan di suhu yang dingin (refrigerator).
3.
Pilih sosis yang bebas pewarna atau
yang mengandung pewarna yang aman untuk pangan (food grade). Hindari
membeli sosis yang dagingnya berwarna merah terang karena kemungkinan produsen
menggunakan pewarna dalam jumlah berlebihan atau menggunakan pewarna non
pangan. Sosis yang baik adalah yang berwarna putih pucat atau merah bata, dan
jika dipotong akan terlihat serat-serat daging
4.
Amati penampakan sosis yang dikemas.
Jika terlihat selaput atau lendir tipis seperti susu di sekitar sosis,
sebaiknya jangan dibeli karena kondisi tersebut mencirikan sosis yang mulai
rusak
5.
Pilih sosis yang beraroma khas
daging, tidak ada bau asam atau bau menyimpang lainnya.
6.
Sosis yang baik bila didiamkan dalam suhu
ruangan selama 24 jam akan berlendir dan berbau asam
2.4.2
Cara
penyimpanan sosis yang baik dan benar yaitu:
1.
Sosis yang dibeli segera dalam freezer,
2.
Apabila kemasan sosis telah dibuka ,
namun tidak semua sosis dikonsumsi, maka sosis yang tersisa tersebut harus
dibungkus dengan plastik wrap atau dimasukkan ke dalam tempat makanan
kedap udara lalu disimpan kembali ke dalam freezer.
3.
Sebaiknya sosis yang beku dilumerkan
terlebih dahulu dengan menyimpannya ke dalam chiller kurang lebih 12 jam
sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulannya
Komposisi
utama, komposis mikro, dan BTP yang digunakan pada pembuatan sosis So Nice (sosis ayam) ini adalah daging ayam , pati tapioka
termodifikasi, protein
nabati, garam, minyak
nabati, bumbu
(mengandung penguat rasa mononatrium glutamat, antioksidan asam askorbat),
penstabil karagenan, antioksidan natrium eritorbat. Komposisi sosis ini mempengaruhi kesehatan seperti .Oleh karena sangat
perlu dilakukan standar konsumsi yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle,
K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., and Wooton, M. 1985. Ilmu Pangan. Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Distantina S, Rachmawati A. D, dan Eka F. L.
2008. Jurnal Rekayasa Proses : Pengaruh
Konsentrasi dan Jenis Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat
Gel Agar – agar dari Rumput Laut Gracilariaverrucosa.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Forest,
J.C., Aberle E.D., Hedrick H.B, Judge M.D. and Merkel R.A. 1975. Principles of Meat Science. W.H. Freeman
and Company, San Fransisco.
Hui, Y. H.
1992. Encyclopedia of Food Science and
Technology.Volume II. John Willey and Sons Inc, Canada.
Kamal, M., 1999.Nutrisi Ternak I. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi
Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta : UI-Press.
Lawrie,
R. A. 2003. Ilmu Daging. Press UI, Jakarta.
Matuwo. 2012. Mikrobiologi
pada DagingAyam.(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1479/Skripsi.pdf). Diakses
tanggal 11November2016.
Muchtadi
TR, Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: PAU IPB.
Prinyawiwatkul,
W., K. H. Mc Wather, L. R. Beuchat and R. D. Philips. 1997. Optimizing
Acceptualy Of Chicken Nuggets Containing Fermented Cowpea And Peanut Flours. J.
Food Sci. 62 (4) : 889- 893.
Soeparno.
1992. Ilmu dan Teknologi Daging.
Gajah Mada University, Yogyakarta.
Wau, E. R., Suparmi., dan Desmelati. 2010. The Effect of Different Processing Method
Toward Quality of Shrimp (Acetes Erythraeus) Sausage. Jurnal Perikanan dan
Kelautan. 15 (1): 71-82.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta : PT. Gramedia PustakaUtama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar