Senin, 24 September 2018

makalah bahan tambahan pangan sosis so nice


MAKALAH BAHAN TAMBAHAN PANGAN
 “SOSIS SO NICE”

DOSEN PENGAMPU         : FITRY TAFZI, S.TP., M.Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
NAMA           : 1. HERI WIRANTO SAMOSIR(J1A115043)
2. FIDIA YUNITA                           (J1A115060)
             3. ZAMIRATUL AINI                    (J1A115067)
             4. MAWARLY R.K SILALAHI    (J1A115072)
             5. EKA PUTRI UTAMI                 (J1A115041)
KELAS          : THP V-R001

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, makanan begitu melimpah dan bervariasi jenisnya. Beberapa produk makanan yang sekarang ini terus-menerus tampil di layar televisi selalu saja muncul dengan cassing/tampilan baru seperti; sosis, snack ringan, minuman dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat begitu antusias ketika terus menerus diperlihatkan produk-produk baru dan ingin mengkonsumsinya. Tidak hanya makanan saja, tetapi juga beberapa produk yang lain kerap membanjiri iklan di sana-sini.
Masyarakat di zaman sekarang ini yang merupakan masyarakat modern, kiranya lebih menyukai bentuk keinginan dan kebutuhan instan. Artinya masyarakat tidak mau bersusah payah dalam sekedar mengganjal perut. Misalnya, pada pagi hari kita mau berangkat kerja  lebih memilih membeli roti atau sekedar memasak mie instan yang lebih cepat dan praktis dimakan dari pada memasak nasi atau lauk dulu. Tetapi kita tidak mengetahui kandungan pada makanan praktis dan siap saji tersebut dapat menjamin kesehatan bagi tubuh kita atau tidak. Efek atau dampak kesehatannya juga tidak bisa langsung terlihat dengan cepat.
Sekiranyakita semua harus waspada dan mawas diri terhadap makanan siap saji di atas, karena beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa makanan ini mengandung berbagai pengawet dan beragam jenis senyawa yang sangat bahaya dalam tubuh. Selain itu, makanan yang terlalu banyak mengandung pengawet dapat menjadi toksik atau racun dalam  metabolisme tubuh kita.
Dari uraian di atas, maka kami berkeinginan untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan salah satu objek bahan makanan yang sekarang ini banyak di iklankan di berbagai media yaitu sosis. Lebih tepatnya sosis ayam dengan merk so nice.
1.2  Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan sosis?
2.      Apa saja komposisi utama, komposisi mikro dan BTP yang digunakan pada pembuatan sosis?
3.      Bagaimana standar konsumsi sosis yang benar dalam kehidupan sehari-hari?
4.      Bagaimana hubungan komposisi bahan pada sosis dengan kesehatan?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sosis
2.      Untuk mengetahui  komposisi utama, komposis mikro, dan BTP yang digunakan pada pembuatan sosis
3.      Untuk mengetahui standar konsumsi sosis yang benar bagi konsumen dalam kehidupan sehari-hari
4.      Untuk  mengetahui hubungan komposisi bahan pada sosis dengan kesehatan


BAB II
ISI

2.1        Pengertian sosis
Sosis adalah produk makanan yang diperoleh dari campuran daging halus dan tepung atau pati dengan penambahan bumbu, bahan tambahan makanan yang dimasukkan ke dalam selongsong sosis. Data survei independen yang dilakukan oleh perusahaan swasta menunjukkan bahwa konsumsi sosis oleh masyarakat Indonesia tumbuh rata–rata 4,46% per tahun . Bahan baku yang digunakan untuk membuat sosis terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging, sedangkan bahan tambahannya yaitu bahan pengisi, bahan pengikat, bumbu–bumbu, bahan penyedap, dan bahan makanan lain yang diizinkan. Daging yang umum digunakan dalam pengolahan sosis berasal dari sapi, ayam, dan kambing, namun dari ketiga jenis daging tersebut yang memiliki kandungan protein tinggi dengan harga terjangkau adalah daging ayam dengan kandungan protein sebesar 20-23% (Lawrie, 2003).
Sosis adalah bahan pangan yang berasaldari potongan kecil-kecil daging yang digiling dan diberi bumbu, dapat langsung disiapkan dansegera dimasak untuk dimakan. Sosis merupakan emulsi minyak dalam air (oil in wateratau o/w). Emulsi adalah suatu dispersi atau suspense cairan dalam cairan lain, yang molekul- molekul kedua cairan itu tidak berbau tetapisaling berlawanan (Winarno, 1997).
Sosis merupakan makanan asing yang sudah akrab dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena rasanya enak.Makanan ini dibuat dari daging yang telah dicincang kemudian dihaluskan, diberi bumbu, dimasukkan ke dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris, baik yang terbuat dari usus hewan maupun pembungkus buatan (casing).Istilah sosis berasal dari bahasa Latin, yaitu salsus, yang artinya garam.Hal ini merujuk pada artian potongan atau hancuran daging yang diawetkan dengan penggaraman (Wau, 2010).
Menurut Badan Standar Nasional (BSN) sosis adalah produk makanan yang diperoleh dari campuran daging halus (mengandung daging tidak kurang dari 75%) dengan tepung atau pati dengan atau tanpa penambahan bumbu-bumbu dan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan dan dimasukkan ke dalam selongsong sosis.

2.1.1 Sosis So Nice (sosis Ayam)
Sosis So Nice rasa ayam merupakan produksi So Nice (Sosis Ayam) siap makan, diproduksi oleh PT.So Good Food, Lampung 35371 – Indonesia.Produk So Nice telah mendapatkan sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan nomor LPPOM MUI No. 00010007850398 dengan mencantumkan label halal pada kemasan produknya.Produk ini juga mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan dengan nomor BPOM RI MD 239708002066.So Nice juga tercatat pada Barcode 8-993110-071119.Kemasan dan isinya seberat 20 gram, jika satu stoples yang berisi 24 pcs memiliki berat keseluruhan 480 gram.


2.2        Komposisi so Nice (sosis Ayam)
No.
Komposisi
Keterangan
1
Utama
a. Daging ayam
2
Mikro
a.Pati Tapioka Termodifikasi
b.Protein Nabati
c. Garam
d. Minyak nabati
3
Bahan Tambahan Pangan
a. Penguat Rasa (Mononatrium Glutamat)
b. Antioksidan asam askorbat
c. Penstabil Karagenan
d. Antioksidan Natrium Eritorbat




2.2.1  Komposisi Utama
a.       Daging ayam
Daging ayam adalah bahan pangan yang bernilai gizi tinggi karena kaya akan protein, lemak, mineral serta zat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh. Daging ayam memiliki tekstur daging yang kompak dan proteinnya sederhana sehingga mudah dicerna. Daging ayam mempunyai harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat jika dibandingkan dengan daging ternak lainnya seperti sapi, domba, kambing, dan kerbau, namun daging ayam segar memiliki sifat yang mudah rusak. Daging mempunyai daya simpan yang sangat rendah.Daging juga merupakan media yang baik bagi mikrobia untuk berkembang-biak.Daging mengandung air, lemak, karbohidrat dan komponen anorganik (Matuwo, 2012). Daging ayam yang digunakan berwarna keputihan / merah muda , mempunyai serat daging yang halus dan panjang , konsistensi sedors diantara serat , daging tidak ada depa lemak , lemak berwarna putih kekuningan dan konsistensi lembek. (Muchtadi dan Sugiyono , 1992)

2.2.2              Komposisi Mikro
a.       Pati tapioka termodifikasi
Tepung Tapioka Termodifikasi (tepung singkong atau ketela pohon) adalah salah satu komoditi yang dikelola oleh masyarakat dengan cara pengolahan tradisional.cara tradisional pembuatan tepung tapioka terdiri dari proses pemarutan singkong yang telah dkupas, kemudan pemerasan penggilasan dan penyaringan parutan ketela pohon yang telah dicampur dengan air, untuk mendapatkan tepung tapioka. pada tradisional carai ini dilakukan secara terpisah, dan manual.
Tepung tapioka dalam industri pangan digunakan sebagai bahan pengikat maupun sebagai bahan pengental. Fungsi dari tapioca adalah bahan pengikat dimana kemampuan sosis sebagai bahan restrukturisasi ditentukan oleh kemampuan saling mengikat diantara bahan-bahan yang digunakan , maka sebab itu digunakan pati , misalnya tepung tapioca. Tapioka mempunyai amilopektin tinggi , tidak mudah menggumpal , daya lekatnya tinggi , tidak mudah pecah , atau rusak dan mempunyai  suhu gelatinasasi relative rendah (Prinyawiwatkul , 1997). Pati Tapioka mempunyai sifat mudah mengembang (swelling) dalam air panas. Selain itu , pati tapioca mempunyai kadar amilosa sebesar 17%-23% dan suhu gelatinisasi berkisar 52°C – 64°C (Hui , 1992)

b.      Protein Nabati
Protein Nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan, jenis protein ini banyak dan sangat bervariasi dalam bentuk sajian makanan sehat yang kaya akan protein yaitu tahu, tempe dan lain-lain.
Protein yang digunakan yaitu Isolat protein kedelai. Isolate protein kedelai  merupakan bahan tambahan yang digunakan dalamcampuran adonan sosis , karena kandungan protein yang tinggi dan rendah karbohidrat maka berperan dalam mengikat air dan membentuk system emulsi. Isolat protein kedelai biasa digunakan sebagai binder dalam produk olahan daging seperti sosis (Soeparno , 1992).

c.       Garam
Bahan tambahan pangan umumnya ditambahkan untuk menjaga dan memperbaiki kualitas produk.Garam sebagai bahan tambahan pangan mempunyai berbagai fungsi yang menguntungkan.Berbeda dengan industri pengolahan tradisional, industri pengolahan modern biasanya terfokus pada pemanfaatan garam dalam rangka memperbaiki cita rasa dan penampilan produk serta tekstur daging ikan (Winarno, 1997).
Garam sebagai pembangkit aroma dan cita rasa serta penstabil warna daging ikan mempunyai fungsi dan peranan penting dalam proses preparasi dan pengolahan pangan. Garam biasanya ditambahkan untuk mempertahankan warna daging dan mendapatkan rasa asin yang diinginkan (Buckle, 1985).
Garam yang digunakan dalam pembuatan produk sosis adalah jenis garam dapur (NaCl). Garam tidak hanya berfungsi sebagai pembentuk flavor , namun juga berpengaruh dalam pembentukan Karakteristik fisik dari adonan. Garam mempunyai peran yang cukup menentukan yaitu memberikan kelezatan produk , mempertahankan flavor dari bahan-bahan yang digunakan , berfungsi sebagai pengikat adonan sehingga mengurangi kelengketan. Selain itu , garam juga dapat membantu mencegah berkembangnya mikroba yang ada dalam adonan (Hui , 1992).

d.      Minyak Nabati
Ekstrak Sayuran berasal dari sayuran yang diambil ekstrak nya untuk digunakan sebagai campuran di dalam pembuatan sosis so nice ini.Minyak goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan sebagai bahan pangan. Minyak goring mempunyai fungsi sebagai media penghantar panas , penambah rasa gurih , serta penambah nilai gizi dan kalori pada bahan panganyang digoreng (Hui , 1992)
Mutu minyak goreng dipengaruhi oleh titik asapnya yang merupakan suhu dimana pemanasan minyak mulai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Kerusakan minyak goreng yang berlangsung selama penggorengan akan berpengaruh terhadap mutu dan nilai bahan pangan yang digoreng yaitu tekstur dan kenampakan yang kurang menarik serta cita rasa dan bau yang kurang enak (Ketaren , 1986).

2.2.3        Bahan Tambahan Pangan
a.       Penguat rasa (monantrium Glutamat)
Karagenan adalah ekstrasi rumput laut kering Eucheuma dengan air atau aqua alkali.Serat ini dipergunakan luas sebagai gel, stabilisator; bahan penebal dan pembentuk tekstur dalam industri makanan.Karagenan juga digunakan untuk mengontrol kandungan kolesterol dalam makanan karena kemampuannya mengurangi jumlah lemak makanan. Adapun manfaat dari serat karagenan yang terkandung dalam rumput laut yaitu membantu pengobatan tukak lambung, mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan, meningkatkan kadar air dalam feses.

b.      Antioksidan (asam askorbat)
Antioksidan Asam Askorbat atau  Vitamin c termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai. Vitamin C atau asam askorbat terkenal perannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi.Siapa sangka vitamin C ternyata juga berperan penting dalam fungsi otak, karena otak banyak mengandung vitamin C. Fungsi asam askorbatdan asam dehidroakrobat merupakan bagian penting dari reaksi oksidasi dan reduksi di dalam sel hidup.Asam askorbat mudah teroksidasi dan terbentuk oksidanya yang berfungsi sebagai reduktor.Di samping itu asam askorbat dibutuhkan agar oksidasi tirosin dan metabolisme kollagen dapat berjalan normal dan pembentukan.(Kamal, 1999).
Asam askorbat ditambahkan pada proses curing bertujuan untuk memperpanjang masa simpan daging,menghambat aktibitas mikrobia terutama Clostridium botulinum, memperbaiki flavor dan tujuan utamanya adalah memperbaiki warna daging menjadi merah pink. Penyebab warna merah karena bakteri mengubah nitrat menjadi nitrit, nitrit dipecah menjadi NO (nitroso) yang kemudian berekasi dengan pigmen daging (mioglobin) membentuk nitrosochemochromagen sehingga terbentuk warna merah menarik dan h emoglobin. Nitrit mampu memberikan flavor yang spesifik kemungkinan dikarenakan adanya reaksi antara nitrit dengan komponen volatile daging.

c.       Penstabil (Karagenan)
Karagenan merupakan polisakarida linear berupa galaktan tersulfutasi yang diekstrak dari rumput laut merah (Rhodophyceae).Tiga jenis karagenan komersial adalah karagenan iota, kappa, dan lambda (Gambar 1). Klasifikasi ini ditentukan oleh posisi gugus sulfat pada unit (1,3)-D-Galaktosa. Karagenan sebagai hidrokoloid secara umum tidak dimanfaatkan dari segi nutrisinya, tetapi lebih sering karena sifat fungsionalnya. Sifat fungsional yang berhubungan dengan pembentukan gel banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk gel, perbaikan tekstur, pengental, dan pengikat air (hidrogel) (Distantina, dkk., 2012).

d.      Antioksidan (Natrium Eritrobat)
Menurut Forrest et all (1975) , Natrium Erythorbate adalah antioksidan yang merupakan garam sodium dari garam erythorbate berbentuk Kristal , dalam keadaan kering bersifat non reaktif tetapi dalam air mudah bereaksi dengan oksigen atmosfir serta dengan agen lain yang dapat mengoksidasi. Sifat tersebut menyebabkan bahan ini bermanfaat sebagai antioksidan.Bahan ini berfungsi untuk mengontrol dan mempercepat warna cerah pada daging.
Menurut Soeparno (1992) Natrium Erythorbate digunakan sebagai campuran curing untuk mempercepat pembentukan warna daging curing.Aksi senyawa ini adalah mereduksi NO2 menjadi nitrit oksida yang kemudian bereaksi dengan pigmen mioglobin daging dan membentuk nitrit oksida mioglobin yang terbentuk berwarna merah kemudian dengan adanya pemanasan membentuk nitrosilhemokrom sehingga berwarna merah muda stabil.

2.3  Hubungan komposisi bahan pada sosis dengan kesehatan
Komposisi bahan pada pembuatan sosis ini juga memiliki hubungan terhadap kesehatan bagi konsumen atau seseorang yang mengkonsumsinya, yaitu sebagai berikut:

2.3.1Asam Askorbat
                        Dosis tinggi dapat menyebabkan diare dan erosi pada gigi. Mengkonsumsi lebih dari 10 gram per hari mudah terkena batu ginjal.Dampak kelebihan vitamin C adalah sakit kepala, mual, muntah, perut sakit, kram usus, diare, gangguan pencernaan, kelelahan, mengantuk, kemudian iritasi di kerongkongan, hingga pengeroposan gigi. Dampak kelebihan vitamin C ini cukup banyak. Tentu dari banyaknya potensi yang diderita kelebihan vitamin C janganlah sampai melebihi dari anjuran pada kemasan suplemen jika Anda menggunakan suplemen vitamin C.
            Dengan konsumsi berlebihan dari vitamin C, maka akan memperberat kinerja ginjal. Bagi seseorang yang mengalami gagal ginjal, konsumsi vitamin C akan buruk jadinya. Sedangkan vitamin C dosis tinggi juga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita batu ginjal. Vitamin C yang larut dalam air berarti membuat pengeluaran urin yang mengandung vitamin C jadi meningkat dibandingkan biasanya. Bahkan batu ginjal pun lebih mudah terbentuk nantinya.
                        Selain itu dapat juga mengakibatkan insomnia (sulit tidur). Untuk ibu hamil, tidak dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Karena dapat memicu keguguran janin yang dikandungnya akibat adanya tekanan progesteron. Bagi mereka yang memiliki kadar zat besi tinggi atau pada orang yang penyakit kelebihan zat besi (hemochromatosis) tidak dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi dimana vitamin C membantu penyerapan zat besi ke dalam tubuh lebih cepat


2.3.2 Karagenan
            Karagenan dapat memicu luka pada hati, efek pada system imun, karsinogenik dan menyebabkan bisul pada perut.

2.3.3 MSG
MSG (Monosodium Glutamat) dapat menyebabkan beberapa hal dalam kesehaan tubuh seseorang antara lain:
a.       Kerusakan Sel Jaringan Otak
            Hasil penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia mengadakan penelitian pada tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG (Monosodium Glutamat) sebanyak 0,5 – 4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita kerusakan jaringan otak. Namun penelitian selanjutnya menunjukkan pemberian MSG yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak.
Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak.
b.      Kanker
            MSG menimbulkan kanker betul adanya kalau kita melihatnya dari sudut pandang berikut. Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak amat berpengaruh.
c.       Alergi
            MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen. Beberapa peneliti bahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan oleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama Amino Butyric Acid), serotinin atau bahkan oleh histamin (Winarno 2004).
2.3.4. Garam
Garam dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yaitu sebagai berikut:
a.       Tekanan Darah Tinggi
            Jika mengkonsumsi garam dengan jumlah yang banyak setiap hari, maka akan mudah terserang tekanan darah tinggi, dan jika sudah parah tekanan darah tinggi ini kemudian akan merusak arteri yang mengarah ke jantung, dan itu bisa menyebabkan kematian. Nah, untuk itu akangkah lebih baik kita mengurangi asupan garam sehingga tekanan pada jantung akan berkurang dan menjadikannya lebih sehat.
b.      Sakit pada lambung
Dengan kadar sodium yang berlebihan di dalam tubuh kita, maka terkadang penyakit maag pun sering datang, karena lapisan perut itu akan mengalami kerusakan dengan kuantitas natrium yang tinggi karena terlalu banyak megkonsumsi garam. Hal ini akan mempengaruhi keseimbangan air di dalam tubuh kita, dan itulah yang akan memicu rasa sakit pada lambung kita.

c.       Osteoporosis
Osteoporosis merupakan penyakit penipisan pada tulang, dan itu dapat terjadi jika kita terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi garam. Kenaikan intensitas buang air kecil akan terjadi, sehingga menyebabkan kebocoran kalsium di tubuh kita, dan inilah yang menyebabkan Osteoporosis. Memang tubuhkita membutukan natrium, namun padasaat kelebihan asupan juga akan menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh kita, untuk itu gunakanlah garam secukupnya.

d.      Melemahkan Fungi Otak
Garam bisa mengakibatkan melemahnya fungsi otak apa bila kita terlalu berlebihan ketika mengkonsumsi garam sehingga merusak atau menurunkan fungsi otak. Studi Baycerst bahkan pernah berkata jika sesorang terlalu banyak mengkonsumsi garam dan kurang berolahra bisa meningkatkan resiko penurunaan kognitif dari pada orang yang tidak terlalu banyak mengkonsumsi garam.

e.       Memberikan Dampak Buruk untuk Ginjal
            Terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi garam juga bisa berdampak buruk untuk kesehatan ginjal, karena jika kita terlalu banyak mengkonsumsi garam fungsi ginjal akan terganggu sehingga tidak akan bisa bekerja secara semestinya karena terjadi gangguan akibat terlalu banyak mengkonsumsi garam
f.       Memicu Resiko Terkena Stroke
            Bahaya yang bisa di sebabkan terlalu banyak mengkonsumsi garam yang berikutnya adalah bisa memicu resiko terkena stroke lebih besar.Hal ini di karenakan salah satu penyebab seseorang terkena stroke bisa dimulai karena tekanan darah tinggi.
g.      Timbulnya Penyakit Kardiovaskuler
Masalah yang serius jika terlalu banyak mengkonsumsi garam adalah timbulnya penyakit kardiovaskuler di karenakan asupan garam yang berlebih pada tubuh akan membuat pembuluh darah tersumbat sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit kardiovaskuler lebih tinggi.

h.      Mengganggu Kesehatan Rambut
Masalah kesehatan yang terjadi karena terlalu banyak mengkonsumsi garam bisa juga menyerang kesehatan rambut seperti mengurangi zat hitam pada rambut sehingga membuat rambut beruban dan juga membuat rambut jadi lebih mudah rontok karena gangguan garam yang tidak terkontrol.
i.        Dehidrasi
Sebenarnya manfaat yang bisa kita ambil dari garam adalah bisa menjaga kadar air dalam tubuh jadi lebih lama. Namun apa bila kita terlalu berlebihan mengkonsumsinya justru akan berdampak sebaliknya karena kadar air yang ada tubuh akan di Tarik dalam darah sehingga tubuh akan terasa kekeringan atau dehidrasi.

j.        Hipernatremia
            Para ilmuwan dari University of Hambrug telah membuktikan jika garam akan membuat seseorang lebih rentan terkena Hipernatremia salah satu kondisi yang akan membahayakan nyawa pemderitanya .
k.      Gangguan kesehatan Saraf
            Manfaat garam yang justru akan membayakan para penderitanya adalah bisa membuat seseorang  terkena gangguan saraf, hal ini karena kadara garam yang tinggi pada tubuh akan mengakibatkan pembengkakan pada saraf.
2.3.5Protein

·         Kekurangan

Kekurangan protein tentunya akan berdampak buruk pada tubuh seperti: kerontokan rambut, susah buang air besar, melambatnya kinerja otak, lemas, Kwasiorkor(busung lapar) pada anak-anak, pertumbuhan kuku melambat, dan yang terparah hingga denyut jantung merendah.

·         Kelebihan:

            Begitupula sebaliknya, jika mengkonsumsi protein secara berlebihan tentunya tidaklah bijaksana bila tidak diimbangi dengan kegiatan yang ektra pula, seperti berolahraga dan lain sebagainya. Secara medis seorang yang melakukan aktifitas harian biasa-biasa saja dalam artian tidak melakukan olahraga tidaklah membutuhkan jumlah protein yang berlebih, tetapi jika tetap mengkonsumsi secara berlebih, maka akan berdampak pada timbunan lemak yang disebabkan kandungan protein tersebut melebihi dari kapasitas yang diperlukan tubuh. Sehingga kelebihan protein tersebut akan terbuang sia-sia dan menyatu menjadi suatu timbunan lemak.
2.3.6 Natrium Eritrobat
            Asam Eritorbat digunakan sebagai  pengawet pada makanan untuk daging dan sayuran. Hal inibanyak digunakan sebagai anti-oksidan dalam makanan dan untuk tujuan pengobatan. Manfaatkesehatan termasuk perlindungan dari kejadian kardiovaskuler, carebrovascular, kanker,aterosklerosis, katarak, glaukoma, penyakit Alzheimer, penuaan dan imun rendah. Asameritorbat ini memang sangat aman untuk digunakan. Selain itu asam eeritorbat tampaknyamenjadi penambah ampuh penyerapan zat besi, tapi kurangnya aktivitas antiscorbuticmembatasi kegunaannya dalam makanan yang difortifikasi zat besi. Efek dari asam eritorbathanya 1/20 dari VC anti-penyakit kudis, tetapi kurang lebih sama dengan VC dalam penurunantekanan darah, diuresis, menghasilkan glikogen hati, pemakaian dari pigmen, dandetoxifcation. Namun demikian penggunaan asam eritorbat juga menimbulkan efek bagibeberapa orang seperti reaksi alergi termasuk mual, muntah, sakit kepala, diare, sesak napasdan sesak dada
            Kontak langsung dengan mata dapat menyebabkan iritasi mata ringan. Gejalanyatermasuk menyengat,robek, dan kemerahan. Sedangkan kontak langsung dengan kulit dapatmenyebabkan iritasi kulit. Gejala yang mungkin terjadi yaitu kemerahan, membakar kulit, dankerusakan kulit lainnya. Menelan sejumlah kecil bahan ini selama penanganan yang normaltidak mungkin menyebabkan efek berbahaya. Tanda dan gejala paparan bahan ini melaluipernapasan, menelan, dan / atau bagian dari materi melalui kulit dapat termasuk perut ataukesal usus (mual, muntah, diare) iritasi (hidung, tenggorokan, saluran udara).

2.4 Standar konsumsi sosis yang benar bagi konsumen dalam kehidupan sehari-hari
2.4.1 Cara pemilihan sosis yang baik dan benar yaitu:
1.      Pilih sosis yang kemasannya masih baik, tidak robek, cacat atau terbuka
2.      Pilihlah yang masa kadaluwarsanya masih lama dan ditempatkan di suhu yang dingin (refrigerator).
3.      Pilih sosis yang bebas pewarna atau yang mengandung pewarna yang aman untuk pangan (food grade). Hindari membeli sosis yang dagingnya berwarna merah terang karena kemungkinan produsen menggunakan pewarna dalam jumlah berlebihan atau menggunakan pewarna non pangan. Sosis yang baik adalah yang berwarna putih pucat atau merah bata, dan jika dipotong akan terlihat serat-serat daging
4.      Amati penampakan sosis yang dikemas. Jika terlihat selaput atau lendir tipis seperti susu di sekitar sosis, sebaiknya jangan dibeli karena kondisi tersebut mencirikan sosis yang mulai rusak
5.      Pilih sosis yang beraroma khas daging, tidak ada bau asam atau bau menyimpang lainnya.
6.       Sosis yang baik bila didiamkan dalam suhu ruangan selama 24 jam akan berlendir dan berbau asam

2.4.2        Cara penyimpanan sosis yang baik dan benar yaitu:
1.      Sosis yang dibeli segera dalam freezer,
2.      Apabila kemasan sosis telah dibuka , namun tidak semua sosis dikonsumsi, maka sosis yang tersisa tersebut harus dibungkus dengan plastik wrap atau dimasukkan ke dalam tempat makanan kedap udara lalu disimpan kembali ke dalam freezer.
3.      Sebaiknya sosis yang beku dilumerkan terlebih dahulu dengan menyimpannya ke dalam chiller kurang lebih 12 jam sebelumnya.




BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulannya
Komposisi utama, komposis mikro, dan BTP yang digunakan pada pembuatan sosis So Nice (sosis ayam) ini adalah daging ayam , pati tapioka termodifikasi, protein nabati, garam, minyak nabati, bumbu (mengandung penguat rasa mononatrium glutamat, antioksidan asam askorbat), penstabil karagenan, antioksidan natrium eritorbat. Komposisi sosis ini mempengaruhi kesehatan seperti .Oleh karena sangat perlu dilakukan standar konsumsi yang baik dan benar.
























DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., and Wooton, M. 1985. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
 Distantina S, Rachmawati A. D, dan Eka F. L. 2008. Jurnal Rekayasa Proses : Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel Agar – agar dari Rumput Laut Gracilariaverrucosa. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Forest, J.C., Aberle E.D., Hedrick H.B, Judge M.D. and Merkel R.A. 1975. Principles of Meat Science. W.H. Freeman and Company, San Fransisco.
Hui, Y. H. 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology.Volume II. John Willey and Sons Inc, Canada.
Kamal, M., 1999.Nutrisi Ternak I. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta : UI-Press.
Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging. Press UI, Jakarta.
Matuwo. 2012. Mikrobiologi pada DagingAyam.(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1479/Skripsi.pdf). Diakses tanggal 11November2016.
Muchtadi TR, Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: PAU IPB.
Prinyawiwatkul, W., K. H. Mc Wather, L. R. Beuchat and R. D. Philips. 1997. Optimizing Acceptualy Of Chicken Nuggets Containing Fermented Cowpea And Peanut Flours. J. Food Sci. 62 (4) : 889- 893.
Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Gajah Mada University, Yogyakarta.
Wau, E. R., Suparmi., dan Desmelati. 2010. The Effect of Different Processing Method Toward Quality of Shrimp (Acetes Erythraeus) Sausage. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 15 (1): 71-82.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta : PT. Gramedia PustakaUtama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar