Senin, 24 September 2018

laporan praktikum ekstraksi CPO

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK DAN LEMAK
“EKSTRAKSI CPO”






Disusun oleh:
                   NAMA: ZAMIRATUL AINI
                   NIM     : J1A115067
                   SHIFT : SATU





JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan tanaman  perkebunan yang dapat menghasilkan  minyak nabati disamping tanaman biji-bijian dan serealia. Pengolahan terhadap buah sawit akan diperoleh produk utama berupa CPO (Crude Palm Oil), PK (Palm Kernel) dan  produk sampingannya berupa tempurung, ampas, dan tandan kosong. CPO dapat  digunakan sebagai bahan baku untuk industry minyak goreng, mentega, sabun, oleokimia dan lain lain.
Pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor menentukan keberhasilan usaha perkebunan  kelapa  sawit  hasil utama yang dapat diperoleh ialah minyak sawit mentah CPO (Crude Palm  Oil), minyak inti  sawit  /PKO (Palm Kernel Oil), serabut, cangkang, dan tandan kosong sawit. Produksi CPO memiliki kaitan erat dengan luas areal perkebunan yang produktif, disamping itu juga ada faktor lain yang mempengaruhi seperti kondisi tanah ataupun iklimnya. Sementara itu rata-rata produksi perhektar perkebunan kelapa sawit di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan pola pengusahaannya atau pola pengelolaannya .
Proses produksi kelapa sawit (PKS)  dimulai dengan mengelolah bahan baku sampai menjadi produk. yang  bahan bakunya adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Proses pengolahan TBS  kelapa sawit di  setiap pabrik umumnya bertujuan untuk memperoleh minyak dengan kualitas yang baik, tingkat keasaman yang  rendah, dan  minyak yang  mudah dipucatkan. Proses  tersebut cukup panjang dan memerlukan control yang cermat, dimulai dari pengangkutan TBS atau brondolan dari tempat pengangkutan hasil sampai dihasilkan  minyak sawit dan hasil sampingan lainnya seperti inti sawit  (kernel)
1.2 Tujuan
            Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara ekstraksi buah kelapa sawit hingga diperoleh minyak kasar atau crude palm oil (CPO).










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa Sawit
Kelapa   sawit   (Elaeis   guineensis) merupakan tanaman hutan hujan tropis di daerah Afrika Barat, terutama di Kamerun, Pantai Gatling, Libera, Nigeria,  Sirea  Lione, Togo, Angola, dankongo  (Poku 2002). Kelapa sawit termasuk  dalam  kingdom   Plantae,  divisi Magnoliophyta,kelas  liliopsida, ordo arecales, furniii arecaceae, dan genus Elaeis. Kelapa sawit ditemukan oleh Nicholaas Jacquin pada tahun 1763, sehingga kelapa sawit diberi nama Elaeis guineensisJacq.
Pada mulanya kelapa sawit diperkenalkan di Asia Tenggara sebagai tanaman hias. Ditanam pertama kali pada tahun 1884  di Kebun Raya Bogor, Indonesia (Gunstone 2002). Kelapa sawit terdiri atas empat varietas, yaitu: 1)  Varietas Macro carya, tebal tempurung  5 mm, 2) Varietas Dura, tebal tempurung 2 - 8 mm, 3)Varietas Tenera, tebal tempurung 0.5 -4 mm, 4) Varietas Pisifera, bagian tempurung  tipis (Fauzi et al.2006)
Hampir semua bagian pohon kelapa sawit dapat dimanfaatkan. Batang pohon sawit dapat digunakan untuk pembuatan pulp, bahan kimia turunan, sumber energi, papan partikel, danjuga bahan kontruksi. Buah kelapa sawit memilikinilai ekonomis yang tinggi, dapat dioJah menjadi minyak sawit yang bermanfaat  untuk bidang pangan maupun non pangan. Bagian lainnya seperti  sabut dan  sludge,  tandan kosong, cangkang, minyakinti sawit dan bungkilnya juga dapat dimanfaatkan (Muchtadi 1992). •
Buah sawit umumnya memiliki panjang 2 hingga 5  cm dan berat 3  hingga 30  gram, berwarnaungu hitam pada saat muda, kemudian menjadi berwama kuning merah pada saat tua dan matang (Muchtadi 1992).  Daging buah berwama putih kuning ketika masih muda dan berwamajingga setelah matang (Ketaren2005).
2.2 Minyak kelapa sawit
Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan karotenoid (terutama β-karoten) berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar  (Mangoensoekarjo S, 2003)
Minyak  kelapa   sawi merupakan  komoditas   yan mempunyai  nilai strategis karena merupakan bahan baku untuk pembuatan minyak goreng. Sementara, minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Permintaan akan minyak goreng di dalam dan luar negeri yang kuat merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit dalam perekonomian bangsa (Pahan, 2006).
Secara umum terdapat  dua macam minyak kelapa sawit,  yaitminyak kelapa sawit yang berasal dari ekstraksi daging buah (sabut) dan minyak kelapa sawit yang berasal dari ekstraksi inti buah (kernel). Hasil ekstraksi daging buah disebut minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO), sedangkan hasil ektraksi inti buah disebut minyak kernel atau Kernel Palm Oil (KPO) (Hadi, 2004).
2.2.1 Crude Palm Oil (CPO)
Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati edibel yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. (Reeves,1979).
Minyak sawit kasar  (Crude  Palm  Oil)  merupakan minyak kelapa sawit mentah yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau dari proses pengempaan daging buah kelapa sawit dan belum mengalami pemurnian. Minyak sawit biasanya digunakan untuk kebutuhan bahan pangan, industri kosmetik, industri kimia, dan industri pakan ternak. Kebutuhan minyak sawit sebesar 90% digunakan untuk bahan  pangaseperti  minyak  goreng,  margarin,  shortening,  pengganti  lemak kakao dan untuk kebutuhan industri roti, cokelat, es krim, biskuit, dan makanan ringan. Kebutuhan 10% dari minyak sawit lainnya digunakan untuk industri oleokimia yang menghasilkan asam lemak, fatty alcohol, gliserol, dan metil ester serta surfaktan.
Kandungan  utama  CPO  adalah minyak yang memiliki komposisi antara lain asam lemak tidak jenuh, yang komposisinya  adalah asam oleat C18:1 Cis (co-9) 40.8%, asam linoleat C18:2 (co-6) 11.9% dan asam linolenat C18:3  (ro-3) 0.4%., asam  lemak jenuhnya (asam palmitat 36.6%  dan asam stearat 3.7%) (Bonnie  Choo, 2000),
2.3 Ekstraksi CPO
            Untuk memisahkan komponen minyak dari buah kelapa sawit dapat dilakukan ekstraksi. Ekstraksi bertujuan untuk mengeluarkan minyak semaksimal mungkin baik kualitas maupun kuantitasnya. Ekstraksi minyak kelapa sawit dilakukan setelah pemisahan buah sawit dari tandan sawit dan pemanasan buah sawit ( pengukusan, perebusan dan pengaliran uap panas) hingga didapat buah sawit yang lumat.
            Ekstraksi minyak kelapa sawit dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a.  Ekstraksi dengan sentrifugasi
Alat yang dipakai pada cara ini berupa tabung baja silindris yang berlubang-lubang pada bagian dindingnya. Buah yang telah lumat, dimasukan ke dalam tabung, lalu diputar. Dengan adanya gaya sentrifugasi, minyak akan keluar melalui lubang-lubang pada dinding tabung.
b. Ekstraksi dengan cara srew press
Prinsip ekstraksi minyak dengan cara ini adalah menekan buah lumatan dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga minyak akan keluar lewat lubang-lubang tabung. Besarnya tekanan alat ini dapat diatur secara elektris  dan  tergantung dari  volume bahan  yang akan  dipres.  Cara ini mempunyai   kelemahan   yaitu   pada   tekanan   yang   terlampau   kuat   akan menyebabkan biji banyak yang pecah.
c.   Ekstraksi dengan Bahan Pelarut
Pada dasarnya, ekstraksi dengan cara ini adalah dengan menambah pelarut tertentu pada lumatan daging buah sehingga minyak larut terpisah dari partikel yang lain.
d.   Ekstraksi dengan tekanan hidrolis
Ekstraksi dengan cara ini dilakukan dalam sebuah peti pemeras. Caranya, bahan ditekan secara otomatis dengan tekanan hidrolis hingga minyak dari bahan keluar.
2.3 Rendemen
Rendemen secara umum didefinisikan sebagai persen jumlah yang dapat dimanfaatkan dari jumlah keseluruhan. Rendemen kelapa sawimenunjukkan berapa kandungan minyak sawiyang berada didalam buah sawit atau TBS. Agar jumlah rendemen dalam kelapa sawit tidak berkurang maka harus dilakukan kontol saat pemanena, distribusi dan pengolahan di pabrik.
Jumlah rendemen dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah kelapa sawit, proses pengangkutan tandan buah segar ke pabrik pengolahan, lama waktu antara pemanenan dan pengolahan serta cara pengolahan.
Penghitungan rendemen dapat dilakukn dengan cara menghitung perbandingan jumlah CPO yang dihasilkan setelah ekstraksi dengan jumlah bahan baku (buah sawit segar) dikali 100%. Penghitungan rendemen bertujuan untuk mengetahui mutu dari minyak yang dihasilkan oleh suatu pabrikselain itu penghitungan rendemen juga berguna untuk menjadi acuan produktivitas yang harus dilakukan suatu pabrik kelapa sawit.(Bonnie ,2006)















BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 9 Oktober 2017 di laboratorium teknologi lemak dan minyak jurusan teknologi hasil pertanian, fakultas teknologi pertanian, universitas jambi.
3.2 Alat dan Bahan
            Alat alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat press hidrolik sederhana, panci, kompor, timbangan, elemeyer
            Bahan- bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu, air (aquadest), buah sawit segar, kain, tisu dan bahan lain yang diperlukan.
3.3 prosedur kerja
            Praktikum ini dilakukan dengan cara: buah sawit segar ditimbang, kemudian direbus selama 30 menit, selanjutnya ditiriskan setelah itu buah sawit yang telah direbus dibungkus dengan kain putih dan dipress hingga didapat CPO atau minyak kasar.
Diagram alir:
Rounded Rectangle: ± 30 menitRounded Rectangle: Buah busukRounded Rectangle: Ampas








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel hasil ekstraksi CPO dari buah kelapa sawit segar
Perlakuan  
Massa buah kelapa sawit segar
Massa CPO
Rendemen CPO (%)
Perebusan
16 kg
2,1 kg
13,125

4.2 pembahasan
             Ekstraksi CPO dari buah kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara srew press.  Prinsipnya adalah menekan buah kelapa sawit yang telah mengalami perlakuan seperti direbus, dikukus atau dialri uap panas di pres dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga minyak akan keluar lewat lubang-lubang tabung. Pada praktikum ini dilakukan perebusan buah kelapa sawit selama 30 menit. Menurut Elisabet (2009) perebusan bertujuan untuk mengurangi peningkatan asam lemak bebas, menurunkan kadar air dan melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.
Dengan pengepresan 16 kg sawit didapatkan CPO sebanyak 2,1 kg  atau sekitar 13,125% dari bahan. Menurut Basiron (2005) reedmen dari buah kelapa sawit berkisar antara 20-25%. Seadangakan meurut Riyadi (2009) berkisar antara 18-22% .
 Menurut Widarta (2008) tingginya kehilangan minyak dapat disebabkan oleh tingkat kematangan buah yang tidak maksimal, lamanya penumpukan buah sehingga minyak teroksidasi, alat yang kurang tepat sehingga minyak tidak dapat diekstra secara maksimal tetapi tertinggal diampas, selain itu menurut Elisabet (2009) rendahnya angka rendemen disebabkan oleh proses perebusan yang kurang maksimalsehingga daging buah tidak lunak dengan maksimal.
Penghitungan rendemen penting dilakukan. Menurut Bonnie (2006) penghitungan rendemen bertujuan untuk mengetahui mutu dari minyak yang dihasilkan oleh suatu pabrikselain itu penghitungan rendemen juga berguna untuk menjadi acuan produktivitas yang harus dilakukan suatu pabrik kelapa sawit.








BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa proses ekstraksi Cpo merupaka suatu usaha memisahkan komponen minyak dari buah kelapa sawit sebanyak mungkin dengan kualitas sebaik mungkin hingga diperoleh rendemen yang tinngi. Ekstraksi CPO dapat dilakukan dengan cara srew press, bahan pelarut, sentrifugasi dan hidrolis.
            Jumlah rendemen yang didapat dengan proses ekstraksi dipengaruhi oleh  tingkat kematangan buah yang tidak maksimal, lamanya penumpukan buah sehingga minyak teroksidasi, alat yang kurang tepat sehingga minyak tidak dapat diekstra secara maksimal tetapi tertinggal diampas dan proses perebusan yang kurang maksimalsehingga daging buah tidak lunak dengan maksimal

5.2 Saran
            Sebaiknya sebelum melakukan ekstraksi CPO dilakukan perebusan buah sawit dengan waktu yang cukup lama agar daging buah menjadi lunak sehingga rendemen yang diperoleh tinggi. Serta dialkukan perlakuan pengukusan dan perebusan terhadap buah sawit agar diperoleh perbedaanhasil untuk menentukan perlakuan terbaik. 
















DAFTAR PUSTAKA

Bonni TY & Choo YM. 2000. Valuable minor constituents of commercial red palm olein: carotenoids, vitamin E, ubiquinones and sterols.JOilPalmResarch.12:      14-24.
Poku K. 2002. Small Scale Palm Oil Processing in Africa. Agricultural  Services Bulletin Series. Roma. FAO.
 GunstoneFD. 2002.  Vegetable  Oils In Food Technology: Composition, Properties and Uses. Paris. BlackwellPublishing.
KetarenS. 2006.  Minyak dan Lemak Pangan.Jakarta. Universitas Indonesia Press.
mmmMuchtadi TR. 1992. Karakterisasi Komponen Intrinsik  Utama  Buah  Sawit   (Elais guineensis ,Jacq)   Dalam   Rangka OptimalisasiProses Ekstraksi Minyak dan Pemanfaatan Pro vitamin A. [Disertasi]. Bogor:  Sekolah Pascasarjana  Institut Pertanian Bogor.
Bonnie yp  .& Gwedline     ECL. 2006 Identification of lutem m crudepalm oil and  evaluationof carotenoidsat variousripening   stages of the oil palm fruit. Oil Palm Res. 18:189-197
BasironY. 2005. Palm Oil. Baileys Inaustrial  Oil and Fat Products: Ed ke 6 Volume ke-2 Edible Oil and Fat Products: Edible Oil. Hoboken. JohnWtle~ & Sons, Inc.
ElisabethB. 2009. Analytical characteristics  of crude and refined  palm  oil and  fractions.  Eur J Lipid Sci Technol l09:373-379.
Widarta IWR. 2008.  Kendali proses pemurnian minyak sawit merah skala pilot   plant   [Thesis].     Bogor:    Program Pascasarjana,  Institut Pertanian Bogor.
Pahan. 2006.'The role of the carotenoids, lutein and zeaxanthin, in protecting   against   age-related   macular degeneration:          A  review      based      on controversial evidence',  NutritionJournal, vol. 2, no.  1, p. 20.
Fauzi Y, WidyastutiYE,  Satyawibawa  I, Hartono  R. 2006.  Kelapa  Sawit Budi Daya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, perlakuan panas tinggi. Analisis Usaha dan Pemasaran.Jakarta.PenebarnSwadaya



1 komentar:

  1. Slots Machines Near Me | PokerStars Casino
    Located in Las Vegas, Slots Machines หาเงินออนไลน์ is one 슬롯 가입 머니 of the most luxurious casinos around. Whether you 사설토토 are looking 토토사이트 for high rollers, blackjack, 안전한 바카라 사이트 roulette,

    BalasHapus